Perjalanan Menyusui dan Review Pompa ASI Dr.Isla
Walau puas dengan pemakaian pompa asi (air susu ibu) elektrik Real Bubee seperti di ulasan saya dulu KLIK, untuk saat ini saya malah ganti merk. Pingin yang gak ada kabelnya dan ya akhirnya setelah lama memilih, secara spontan pilihan jatuh ke merk Dr. Isla.
Padahal saat hamil kedua, merk pompa yang saya incar adalah Mom Uung. Hihih, tapi tetep ya, hemat adalah ciri khas emak-emak ini, selagi fungsi sama dan bentuknya mirip dan ada yang lebih murah, ya udaah deh saya pilih yang terjangkau dan betul kok, setelah dicoba hasilnya oke juga.
Perjalanan Perah Asi
Beruntung 5 tahun lalu saya bisa ketemu kakak kelas yang membagi ilmunya tentang perah ASI dan sejak itu saya mau belajar lagi. Pompa ASI baru adalah hal mutlak yang harus segera saya miliki, mengapa? Dulu waktu awal menyusui, saya sempat demam tinggi yang ternyata karena Payudara bengkak, keras dan penuh. Saya hanya menunggu bayi menyusu dan tidak tahu kalau ASI yang tidak dikeluarkan bisa menghambat. Baju sering basah kuyup karena ASI rembes dan hanya saya lap pakai handuk.
Hahaha, itulah guna pengalaman ya. Saya tidak mau seperti dulu lagi dan betul, hari ketujuh pasca melahirkan anak kedua, saya sudah mulai rajin pumping, sudah beli mangkuk penampung ASI yang bisa saya sempilkan ke dalam BH. Hal ini saya lakukan demi kewarasan diri, sehari saya bisa pumping 1-3 kali, tergantung sikon. Walaupun saya sudah rajin pumping, hmmm sering juga terlambat apalagi kalau malam hari, wah baju saya sudah basah dan gak nyaman banged dipakai. Selain itu, saya juga melatih diri untuk memerah agar nanti ketika ditinggal bekerja, saya bisa stok ASI perah yang cukup untuk si bayi. Bismillahirrahmanirrahiim, bantu kami ya Allah.
Review Pemakaian Pompa Asi Dr. Isla
Sampai hari ke-15 atau lebih ini saya menggunakan Dr. Isla, hasilnya oke. Yang terpenting pelekatan saat pompa juga harus bener. Semua berfungsi dengan baik dan berkat rutin perah, hasilnya juga lama-lama meningkat. Dari yang awalnya cuma 5 ml, terus naik jadi 10, naik lagi jadi 150 ml. Semakin ASI sering diperah, disusukan secara langsung, sepengalaman saya, hasilnya juga meningkat. Supply by demand gitu deh. Harganya terjangkau dan bentuknya bagus. Saya berencana mau beli lagi yang handsfree, supaya nanti pas kerja bisa lebih leluasa. Maklum jam saya di SMK lumayan banyak dan harus pintar bagi waktu, apalagi jarak kelasnya jauh men!
Review Pompa ASI Dr.Isla |
Yang Saya Siapkan selama Menyusui Anak Kedua
1. Mental, ini penting lho, jaga diri supaya tetap semangat mengASIhi. Jika dirasa hari-hari mulai membosankan, apalagi yang cuti nih heheheh, bersenang-senanglah. Makan, ngobrol, baca-baca dan ikhlaskan menjalani hari. Saya menyadari, hal ini tidak akan berlangsung selamanya, saya cuma perlu sabar, santai, tidak iri, menunggu waktu yang tepat. Saya sudah cukup ambis dengan pekerjaan dan saatnya sekarang saya ambis dengan peran sebagai ibu dan istri. Heheheh. Saya hanya ingin menikmati hari santai yang dimiliki, hihihihihih.
2. Fisik, jaga pola makan dan istirahat cukup. Jadi ibu menyusui memang melelahkan dan beruntungnya pada anak kedua ini saya sudah lebih tahu dari 5 tahun lalu. Jadi, urusan makan insya Allah lancar, uda bisa ngaturnya, minum yang cukup, saya gak tahan haus pokoknya. Makan buah, minum jus, jamu kadang-kadang dan banyak gerak. Saya merasa fisik saya lebih nyaman saat ini, kalau dulu sampai usia bayi sebulan, badan saya betul-betul pegal. Sekarang? Lebih enteng, karena cukup gerak. Jujur, dulu karena takut-takut, yaudah gak mau ini itu. Hehehehe!
Review Pompa ASI Dr.Isla |
3. Pumping sejak Awal. Semua ini saua lakukan agar nanti ketika bekerja juga tidak kaget. Selain itu, sudah saya ceritakan di paragraf awal tadi.
Semoga lancar untuk semua yang sedang mengASIhi!
Ditulis karena jam saya sedang diminta untuk mengisi RPL ujian. Hihi
0 Response to "Perjalanan Menyusui dan Review Pompa ASI Dr.Isla"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D