Kena deh!

Apa-apaan ini? Hari pertama renovasi rumah kok ga ada material yang datang. Para Tukang terpaksa duduk menanti yang tidak pasti. Saya mendelik sambil ngedumel dalam hati, kok bisa pemborong satu ini terlalu berani melangkah. Tidak cuma satu hari menunggu, butuh waktu sampai empat hari akhirnya material itu datang juga, eh sayangnya kurang. Kalau yang datang cuma semen aja? Kalau mau masang keramik, tapi keramiknya ga ada? Butuh pintu, tapi katanya pintunya belum jadi. Wah, wah, Iki piye to!

ilustrasi

Begitulah gambaran jika kalian SALAH pilih pemborong 🤭. Hmm, dan kebetulan saya dan suami mengalaminya. Sebetulnya, kejadian ini sudah terjadi tahun kemarin, mau nulis tapi males, tapi karena ternyata ada orang lain yang mengalami, ndilalah kok kemarin juga sambat, eh emosi lama jadi pingin ditumpahkan lagi.

Ini kali kedua, rumah mertua diperbaiki. Yang pertama, lantai atas dibikin bagus. Malah jujur, hasilnya diluar ekspektasi. Kami ga pakai pemborong, pakai tukang yang dari keluarga suami. Jadi, gak sia-sia keluar uang. Plus, tepat waktu.

Yang kedua, lantai bawah dibenerin plus bikin balkon ala-ala di deket kamar kami. Sengaja, pakai pemborong biar didesainin n ga repot mikir tukang. Hyahahaha.

Branding marketing pemborong ini bagus, sayang hancur di hari pertama pengerjaan rumah. Minggu kedua, ketiga dan keempat juga dink.

Manajemen kurang rapi dan ada persaingan dalam tim tukang. Kena deh! Sayang sekali, padahal sempet bagus. Jadi konsepnya gini, habis konsumen bayar dana, eh materialnya gak langsung datang, jadi terkesan gak siap. Menyepelekan. Entahlah... 

Beruntunglah kalian yang dapat tim kompak. Hmmm, semoga bisa berbenah semua. 

*Sambat

TIPS :

1. Jangan buru-buru

2. Lihat rekam jejaknya, minta pendapat dari orang yang benar

3. Awasi pengerjaannya

4. Tegas

5. Berani

6. Kejar terus, kalau tidak ada perubahan

7. Ketika tanda tangan kontrak, harus jeli. 

8. Tanyakan jika memang tidak jelas.

9. Sabar, tapi jangan sampai dijajah.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: