Refleksi Kecilku

Seharian ini saya jauh dari smartphone, padahal hampir setiap hari bahkan hari libur dia akan ada dalam genggaman. Kepala saya tidak lagi terlalu berat memikirkan konten atau apakah ada pesan pribadi yang masuk di akun media sosial pribadi maupun "resmi". Semenjak saya berada di Sekolah baru, sepertinya saya memang sedang dimanjakan dengan ketenangan. Ya, maklumlah ini masa adaptasi dan dunia baru perlu dijelajahi. Saya meyakini, Tuhan mungkin akan memberi pelajaran yang berbeda tingkatannya, karena kepindahan ini. 

Bagusnya, saya bisa punya waktu momong bermain lebih dengan Mikhi. Dulu saat dia berusia dua minggu, saya harus menahan sedikit sakit habis melahirkan untuk menjalankan pekerjaan lain. Yang untungnya, pekerjaan tersebut membuahkan hasil gemilang. Bahkan saat Mikhi di kandungan, ia sering saya ajak untuk kesana-kemari membina lomba. Hehehe,,

Inilah kesempatan emas bermain dengannya tanpa dikejar waktu tenggat. Ah, rasanya lucu sekali jika terus-terusan mengajak Mikhi ikut saya bekerja di hari libur. Ya, walau ini menyenangkan buatnya, sebab ia bisa bermain dengan siswa-siswa saya. Emang ngapain? Kalau saya kebetulan pendampingan lomba atau bimbingan. Hihi, saya harap pengalaman tersebut bisa membuat Mikhi menjadi orang yang fleksibel, santai, cerdas, bisa menyelesaikan masalah.

Oh ya, kembali ke masalah smartphone ya. Jujur, saya akui gara-gara terlalu sibuk dengan smartphone atau ngenet, bikin saya sering uring-uringan sama Mikhi. Kan fokusnya terbagi gitulah, terus yang jadi korban malah anak. Hmm, saya sering sadar kalau itu salah, makanya saya bersyukur sekali setiap hari libur bisa istirahat pegang smartphone. 

Semoga refleksi ini bisa membuat saya tambah sadar diri. Hidup itu yang utama adalah keluarga. Pekerjaan itu hanya sebagian dari hidup. Delapan jam di Kantor, harus saya manfaatkan sebaik mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah itu, untuk keluarga, siswa, dan urusan lain. Sebagai guru, saya sadar harus siap kapanpun, makanya saya harap jam kerja yang disediakan harus efektif dan produktif. Aamien.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: