Pengalaman Disupervisi Pengawas, Sekalian Kasih Lihat RPP.....
Sehari setelah tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), saya berangkat Sekolah seperti biasa. Saya lupa pukul berapa pergi ke Ruang Tata Usaha (TU). Saat melintasi ruang wakil kepala sekolah (wakasek), waka kurikulum memanggil saya. Pertama, ia memberi selamat dan doa-doa baik akan tes yang telah saya lakoni dan kemudian ia memberi kabar yang membuat ingatan melayang pada hal konyol 2 tahun lalu. Oya, kenalkan waka kurikulum di Sekolah saya bernama Bu Dew.
http://repositori.kemdikbud.go.id/15036/1/09.-Supervisi-dan-PK-Tendik-PKS-26042019.pdf |
Bu Dew bilang, akan ada supervisi terhadap beberapa guru dan 2 diantaranya akan disupervisi langsung oleh Pengawas baru yang sangat menginspirasi. Kebetulan, pengawas baru ini adalah seorang ibu yang smart dan menyenangkan. Namanya ibu Harmin. "Mbak Fitri dan Bu Heni ya yang disupervisi pengawas." Hmm, perasaan saya waktu itu biasa, malah sempat ingin mengelak karena sempat trauma, tapi tentu tidak saya utarakan. Siapa saya? Namanya tugas ya harus dilakoni sebaik mungkin, hahah.
supervisi kbm Jerman |
Jadi begini cerita konyol 2 tahun lalu
ketika itu saya masih awal bekerja menjadi guru, dalam kurun waktu 2 tahun sempat saya 3x diberi tahu bahwa akan disupervisi oleh pengawas. Saya ingat betul, pertama kali mendapat kesempatan ini, saya mempersiapkan sekeren mungkin versi saya dan waktu itu saya sangat berharap ditonton betulan. Eh, pada hari h, rencana itu batal dan supervisi dilakukan pengawas pada mata pelajaran lain.
Detik itu saya kecewa dan menahan tangis, seakan dunia berhenti dan masalah ini adalah masalah terbesar di Muka bumi. Hahaha! Saya tetap menangis tapi ketika perjalanan pulang ke Rumah, saya marah-marah sendiri. "Huuuuuh, muspro kabeh" pikir saya waktu itu.
Padahal aslinya tidak. Lha wong saya ingat betul, siswa tetap bahagia bersama di Kelas. wkwkwkwkwkw
Seiring berjalannya waktu, saya agak sadar, mengajar itu harus keren dan jelas, dengan atau tanpa supervisi orang lain. Mulai dari situ saya belajar legowo, mbok uwes lah santai saja, kalau jadi disupervisi ya alhamdulillah, tidak juga tidak masalah, toh aslinya siswa itu ya supervisor yang menilai guru saat mengajar. Wadidaw!
Hmmmmmmm
Sampai pada hari jumat lalu, perasaan saya tidak segila dulu. Mendengar supervisi tidak bikin saya grogi guys! Ribet cari kelas? Sungguh tidak. Walau jujur, awalnya saya akan memilih kelas yang aktif yang saya ajar hari selasa. Eitttttttsss, tapi mungkin ini takdir Tuhan ya, saya salah sebut hari. Saya bilang hari kamis. Teng tonggg.... kelas di Hari kamis ini sungguh menantang!
Kelas kamis didominasi siswa yang hmmm cuek, diam dan lebih suka bekerja. Mereka harus dipancing terus untuk aktif di Google meet, on camera saja mereka sungkan, eh gausah on camera deh, jawab pesan di GRUP Whatsapp aja cuma satu dua. Ya, inilah kenyataannya!
Namun saya bersyukur mereka mau presensi KBM Jerman itu udah lumayan.
Saya apresiasi XII IPS 1, karena hampir semua ikut. Mereka menghargai ajakan Frau Fitri dan menerima undangannya. Mereka membentuk kelompok, mereka mau menjawab, dan ada beberapa kelompok yang inisiatifnya baik untuk aktif. Ini sebuah kemajuan dan kemenangan bagi saya. Mereka rela 1 jam hadir di google meet untuk mata pelajaran lintas minat, walaupun enggan menampakkan wajah. Mereka merespon saya, saudara-saudara. Kalau mereka malas ngomong yasudah, saya suruh raise hand.
Sebel? Iya, sempat karena beberapa kali panggilan nama tidak digubris, hahahaha. Namun, karena sudah terbiasa dengan keadaan, saya punya penangkalnya. Yawes tho, yang dipanggil nama lain hahahaha!
Ini RPP supervisi saya, biasanya memang begitu, pendahuluan di Google classroom, kadang pakai video, teks, blog atau yang lain dan kemudian baru google meet. Bdw, google meet saya tidak setiap minggu. Kuotanya itu lho. Gak semua dari yang saya ajar punya kemudahan beli pulsa atau akses wifi. Solusi? Ya pakai media yang mudah diterima, gampang, irit. Menjelaskan lewat pesan suara Whatsapp saja lumayan kok hahah.
Terima kasih banyak bu Fitri, sudah oke konsep PJJ nya. ke depan instruksi diberikan lebih tegas kepada siswa di GC nggih, sehingga siswa cepat respon saat harus presentasi, tadi ada kelompok yang sudah bagus.
keep your spirit up fraw........
ReplyDeleteMakasi kak
Deletekereeen, mantaap frau,,
ReplyDeleteMakasi kakak... U too
Delete