Sekolahku, Saksi Kejutan dari Jerman :D
Hari-hari semakin berwarna
dan menenangkan, termasuk juga perjalanan sebagai Guru, eaaaaaak. Yes, kemarin
(15/8) sesuatu yang membuat efek kejut sampai hari ini terjadi. Jangan bercanda
sama orang Jerman maka-nya (opini pribadi). Lha ya gimana gak kaget,
ketika tiba-tiba temen-temenmu datang termasuk yang dari Jerman ke Sekolah?
Kaget dan bersyukur mereka datang di Saat yang tepat dan
bisa memberi manfaat, heheh. Awalnya, seorang dari mereka, si Hasfi bilang
bakal datang ke Sekolah dan mau mengajar di Salah satu kelas. Oke, tanpa banyak
pikiran, saya pun minta izin kepada Kepala Sekolah. Hasilnya? Lancar.
Hari H tiba, kelas X MIPA 2
yang kebagian jatah sudah saya wanti-wanti untuk bawa buku bahasa Jerman.
Mereka tahunya juga yang datang teman saya dari Indonesia yang kerja di Jerman.
Ga terlalu banyak persiapan, saya Cuma buat slide presentasi tentang Hasfi yang
tentu saja diselipi foto-foto kami berdua waktu di Jerman. Syalalala!
Jam 10.00, dia memberi kabar
bahwa ia telah tiba di Parkiran Sekolah. Segeralah saya jalan ke Sana. Kepala
Hasfi terlihat, saya lega. Namun, ternyata ada 3 kepala lain. Loh, itu kan
Delta, Wibie dan dan dan dan Peter. Ini serius? Saya langsung
teriak panggil namanya. Tuhan, ini sungguh sebuah
kejutan dan hadiah!
Peter itu seorang kawan yang
saya kenal dari Hasfi. Kami bertemu pertama kali Oktober 2015 di Pameran Buku
Frankfurt. Dulu kami (Hasfi, Peter, Kiki, saya, siska, Arum) janjian spontan
untuk bertemu di Sana. Pertemuan kami berlanjut di Restoran Thailand dan tentu
saja Peter yang menraktir. Dari situ lah komunikasi terjalin dan berlanjut pada
beberapa pertemuan lain.
di Mainz |
di Mainz |
Waktu saya mau pulang ke
Indonesia, dia juga sempat bikin pesta perpisahan dan lagi-lagi kami berempat
makan di Restauran Asia di Mainz. Hahaha! “Eh, ntar ketemu ya di Indonesia.”
Celetuk ngawur saya ke Peter. Soalnya nih, Peter emang hobi liburan ke Asia.
Wong waktu ada Gerhana Matahari 2016 dia juga nonton langsung di TKP.
Obrolan kami terus lanjut
via Whatsapp, Peter sering kasih foto-foto seputar Jerman. Ya, hal ini juga
ngebantu saya dalam menjaga bahasa Jerman nih. Hihi. Pada suatu hari, saya kan
pernah ganti foto profil Whatsapp bareng murid. Nah, Peter komentar. Saya balas
komentarnya demikian : wah coba kamu di
Sini ya, mesti seru banged. Dia bales : iya,
seru banget kayaknya kalo aku ngajar di Kelasmu walau sebentar. Kirain ya,
waktu 2016 dia ke Indonesia bakal sekalian mampir ke Sekolah. Nyatanya, enggak.
Dari situ, saya anggap semua Cuma basa-basi aja haha.
Lalu...
Rahasianya benar-benar
kejaga. Ga ada yang bocorin. Hasfi yang kebetulan (7.8 ) pulang ke Indonesia,
saya titipi sesuatu dan saya undang ke Nikahan (8.8) ga bahas apapun tentang
Peter. Dia Cuma bilang gak bisa datang,
sebagai gantinya dia mau ngasih hadiah pas di Sekolah aja waktu dia mau ngajar.
Oke...
Delta juga, dia minta maaf
ga bisa dateng. Doi sempat bilang sih, “Kak Punthi (panggilan imutku dari
Delta), ntar lagi dapat hadiah.” Pikiran saya langsung tertuju ke Hadiahnya
Kiki yang katanya buat nikahan tapi telat datangnya. Saya pikir sih hadiah itu
bakal dititipin ke Delta.
Aha
Inilah ternyata dia
hadiahnya, kedatangan Peter dan mereka. Ga Cuma itu, Peter juga bawa bingkisan
spesial beserta cokelat dan permen untuk dibagikan ke murid-murid. Kelas yang
beruntung adalah kelas X MIPA 2. Kenapa? Karena itu kebetulan kelas dimana saya
harus mengajar.
Waktu Peter jalan di Area
kelas X, tawa riang, senyum malu dan mata ingin tahu berpijar kuat. Ah, senang
sekali rasanya melihat antusias murid-murid. Saya memang tidak dapat membaca
penuh isi hati mereka, tapi dari sorotan mata, nampaknya mereka menerima
keadaan tersebut.
Sengaja, saya minta Peter
masuk dulu ke Kelas. Anak-anak terutama yang perempuan bersorak, persis seperti
nonton konser. Beberapa dari mereka bingung mau ngomong apa, dan tak lama
setelah itu kami (saya, hasfi, delta dan wibie) menyusul ke dalam.
Di Kelas
Persiapan tak begitu baik (kami cuma ngawang aja mau ngapain di Kelas),
tapi eksekusi lumayan. Peter masih terlihat lelah, dia habis mual-mual karena
perjalanan, tetap menampakkan wajah ikhlas. Entahlah, yang penting dia tetap
senyum. Lalala, atmosfer tambah seru ketika Hasfi dan Delta mengambil alih.
Murid-murid diajak menyanyi,
tebak-tebakan dan tentu saja makan coklat dari Jerman. Wah, ini angan-angan
saya yang diwujudkan Tuhan. Matursuwun Gusti!
Oke, pelajaran di Kelas saya
tulis sendiri deh. Hehehe
Makan Soto
Selesai mengajar dan waktu
masih tersisa 25 menit, kami memutuskan segera keluar untuk mengicipi Soto di
Warung Sekolah. Peter juga makan tuh, buat netralin perut. Ya, walaupun ga
habis, lumayanlah buat hangat-hangat.
Di Sana, para Penjual kaget,
orang-orang beli juga ga konsen makan, ditambah Peter ga mau berhenti ngobrol
sama Pitri hahaha. Si Pitri sampe kecetit-cetit ngomongnya tuh.
Seru! Seru!
Ada ungkapan dan sorot mata
Peter yang membuat saya sadar, bahwa dia memang benar-benar mau kasih kejutan
ke Boyolali. Ya Tuhan, terimakasih, semoga kau bahagiakan semua hambamu.
Makasi Hasfi, Delta, Wibie
dan Peter.
Makasi Bu Putu
Makasi Murid-murid imut
Makasi Kolega
Makasi
semuanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!
Go SMA N 2 Boyolali. Semangat!
Go SMA N 2 Boyolali. Semangat!
Mamiku di Sana, mak, kancaku teko tenan, ngajar tenan neng Kelas, sesuai karo le tau tak critakne.
**versi curhat
0 Response to "Sekolahku, Saksi Kejutan dari Jerman :D"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D