2016 : Kematian dan Kelahiran
2016?
Buat saya pribadi adalah tahun kalem dibanding 2015. Saya sempat menuliskan
bahwa 2015 itu ibarat tahun hura, foya, kerja. Tahun 16 saya simpulkan
jadi tahun kalem, yang diam-diam menghanyutkan.
Yang
paling mendobrak pikiran adalah ketika Tuhan mengambil kembali
Ibu saya pada penghujung tahun. Tak dinyana, semua terjadi begitu apik sesuai
kehendakNya. Saya pikir-pikir lagi, inilah hikmah dari keputusan saya
meninggalkan Jerman sementara untuk pulang ke Rumah dan menghabiskan waktu
bersama keluarga, terutama Ibu.
The last Photo of my Mami at December 16 |
Namun, sudahlah, Tuhan
mengambil haknya dan saya tak bisa mengelak apalagi menghalang-halangi.
Terlebih untuk urusan macam tadi. Saya ini siapa? Hamba Tuhan yang wajib
menyembah. Ya toh? Bedewe, konteks menyembah bagi saya itu luas sekali.
Di lain sisi, 16 yang kalem
ini juga membuat saya mensyukuri bahwa impian saya yang lain bisa terwujud.
Ibarat seorang Emak, saya akhirnya berani melahirkan buah pemikiran beberapa waktu
lalu. Anak saya yang entah kenapa akhirnya saya namai Fit in Deutsch Boyolali, saat ini dalam
masa tumbuh. Giginya nampak dan mulai kuat jika suruh mengunyah.
Beberapa kali telah saya
tulis, apa dan bagaimana Fit in Deutsch itu. Intinya, tempat belajar bahasa Jerman yang jika disederhanakan dalam
penyebutan ya les
bahasa Jerman atau kursus bahasa Jerman di daerah Soloraya.
Sementara ini, Fit in Deutsch
berumah di Boyolali, yang saya harap da
yakini, ia akan melanglang buana.
Ngomong-ngomong, Boyolali
kini bersolek, tak Cuma cantik secara fisik, isinya pun tak kalah menarik. Sebab itulah, tidak
ada salahnya belajar bahasa Jerman di Boyolali. Ehehe. Pernyataan
ini saya tujukan bagi mereka yang berminat belajar dan sanggup ke Boyolali.
Jika memang dirasa jauh dari segi lokasi, itu hak mereka. Toh, dari awal proyek
ini ditujukan bagi yang berminat. Santai aja, sebagai orang Boyolali asli (haha)
saya tidak tertarik untuk memaksa. Monggo kalo mau, Rumah belajar Fit in
Deutsch tidak jauh dari Simpang Lima Boyolali ngomong-ngomong.
Tiap bulan, Fit in Deutsch
dihadiahi Tuhan wajah dan karakter baru, yang bahkan tidak pernah saya duga
sebelumnya. Di Pendopo bertegel merah kami belajar bersama, di Situlah saya
juga diberi kesempatan belajar hal lain. Yang awalnya saya segan untuk
mendekor, kini sedikit-sedikit saya tata. Ya, hal itu
juga karena ide dari Ibu. Untungnya lagi, saya punya adek dan ponakan
yang bisa disuruh untuk ikut menghias.
Hahaha. Hasilnya? Silahkan ke Rumah saya
saja. Sederhana, tapi penuh cinta. Ihihih.
Mengajar adalah hadiah
cantik dari Tuhan di tahun 16 da seterusnya. Kesempatan ikut konggres nasional,
kemenangan, kemenangan tertunda, lomba dan membimbing lomba, ke Sana kemari,
beasiswa menjadi anugrah serta pelipur jiwa.
Hai 16, du warst
unglaublich!
2017, luar biasa dan berkilau serta memancarkan cantik alami.
Yeeeeesh! Mari berjalan hebat tanpa keragu-raguan. Bantu aku melahirkan
anak-anakku yang lain!!!!
0 Response to "2016 : Kematian dan Kelahiran"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D