Pengalaman Jadi Juri Lomba Masak di Sekolah
Ada satu kegiatan
menarik di Sekolah tempat saya bekerja saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan
dalam rangka perayaan Idhul Adha. Apakah itu? Iyaa, memasak dan kemudian makan
bersama. Kegiatan ini pun dikemas dalam balutan lomba masak, dimana setiap
kelas wajib mengirimkan wakilnya untuk hal tsb.
Masing-masing kelas
mengirimkan 4 orang untuk mengolah daging sapi mentah menjadi masakan lezat. Lezatnya
ini dinilai dari cara pengolahan, tingkat kematangan daging, rasa masakan dan
penampilan saat menyajikan.
2 tahun kebelakang,
saya hampir tidak makan daging qurban. Tahun ini, saya seakan dijejali banyak
sapi walaupun awalnya saya tidak begitu suka makan daging sapi atau kambing.
Hmm, saya kemarin (14/09) jadi jurinya haha. Kami (Juri lain : Pak Z, Pak B, Bu
B) harus mengicipi masakan dari 26 Kelas. Gara-gara itu saya pun gak perlu
makan siang lagi, udah penuh perutnya.:D
bersama murid xi ipa 3 |
Persiapan Sebelum
Menilai
Saya gak terlalu banyak
sarapan, supaya nanti kuat mengicipi daging. Selain itu saya menyiapkan diri,
gigi dan perut agar bisa diajak kerja sama saat mengunyah.
Proses
Lomba masak ini
diadakan di Aula Sekolah. Suasananya ribut, ada yang gagal menyalakan kompor,
para Penonton berebut - saling inyip dan ulala sumpah gaduh sekali. Ini dia
foto-fotonya :
Peserta didik putra
maupun putri bekerja sama dengan baik. Mereka bahkan tampak luwes sekali. Wah,
ini ni yang namanya pelajaran kecakapan hidup. Ngobrol-ngobrol sama Pak Zuhri,
beginilah sebenarnya proses pembelajaran yang efektif dan pasti terpakai di
Kehidupan Nyata.
Kegiatan lomba masih
berlanjut sampai hari sabtu..
Das ist ja wunderbar,
wieder hier zu sein. Darum bin ich sehr dankbar! :D
0 Response to "Pengalaman Jadi Juri Lomba Masak di Sekolah"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D