Kelahiran Deutsch Club SMA N 2 Boyolali
Sesuatu yang
besar berawal dari kecil, iya gak? Begitu juga dengan
angan saya mengenai Deutsch Club.
Sesampainya di Rumah beberapa bulan lalu, saya pinginnya segera ada Deutsch
Club yang besar dan beraktivitas sebanyak-banyaknya. Namun, saya lupa kalo saya
harus sabar. Angan tentang Deutsch Club Boyolali belum tumbang, saya putuskan
konsentrasi dengan proyek menyenangkan lain bernama FIT in DEUTSCH (Boyolali).
Kedua proyek itu masih
satu darah, hanya beda kemasan. Puji syukur, Tuhan menjawabnya dengan perkembangan Fit in Deutsch yang baik. :D Nah,
mungkin Tuhan masih memberi kesempatan saya untuk mewujudkan impian Deutsch
Club jadi dikirimlah malaikat-malaikat mungil.
Suatu hari saat saya
mengajar di Kelas X, ada 2 gadis cilik kelas XI yang mohon izin untuk mendata
siapa saja Murid yang tertarik ikut Deutsch Club. “Frau (Bu), kami ingin menghidupkan kembali Deutsch Club ya, Ibu nanti
bisa kapan ngajarnya?”
“Ini
siapa yang suruh?” tanya saya agak kaget. Mereka menjawab
bahwa itu inisiatif mereka sendiri. Oke, saya pikir inilah jawaban Tuhan untuk
saya. Dari data yang mereka dapat hari itu, terkumpullah sekitar 50 anak yang akan
ikut. Tapi, Anda tahu kan bahwa seleksi alam itu ada. Jadinya, tersisa sekitar 10 anak.
Gak masalah, berapapun
jumlahnya yang penting intinya. :D
Ngapain
kegiatannya?
Campuran, untuk hari
ini (9/9) kami makan batagor dan memakannya di Halaman Sekolah. Tujuan
pembelajarannya adalah suapaya kami dapat menyatakan pendapat tentang makanan.
Contoh
Dialog hari ini :
Hai, wie
findest du das? Schmeckt das Gut?
Ich finde
das Batagor zu scharf.
Terus?
Untuk saya pribadi,
satu jam tadi begitu berkesan, hihi. Mereka bisa ketawa dan menikmati Batagor
itu sudah luar biasa.
Berhari-hari saya
berpikir, mungkin inilah jawaban kenapa saya harus pulang tahun ini selain
untuk m*****ah :D
Tema apalagi ya yang
kita bahas?
0 Response to "Kelahiran Deutsch Club SMA N 2 Boyolali"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D