Hobi Lama Muncul (lagi)

Semenjak pulang, hobi lama saya muncul lagi, yaitu mendengar orang sambutan.

Sampai hari ini hasilnya menunjukkan bahwa (menurut saya pribadi),

75 %

Didominasi dengan :

Sambutan yang seragam, baik itu nada maupun isinya.

Kadang saya berkomentar dalam hati, jika dalam satu acara ada 4 orang yang harus sambutan, hmm jadi saya akan mendengar ucapan seragam yang diulang-ulang.

Contohnya, ketika memberi salam hormat kepada jajaran-jajaran. Yang terhormat mr. Zzz, ms. Xxxx, mr. Lllll, tercinta aaaaa, bbbb, ddd dan lain lain. Hal tersebut akan diucap baik oleh orang pertama, kedua, ketiga yang bertugas memberi sambutan. “Tak lupa marilah kita ...... “ juga diucapkan lagi.

Pembukaannya lama sekali, sampai seringnya inti yang disampaikan menjadi kabur. Kabur oleh banyaknya kata-kata yang terlontar. Ditambah lagi, budaya ngobrol sendiri para hadirin membuat suasana acara makin riuh.

Walau begitu, tetap ada beberapa orang dan gaya yang saya sukai dalam proses sambutan :

•   Orang-orang yang hemat berkata. Tidak panjang-panjang membuka dan langsung intinya.
• Memiliki suara yang maknyessss.
•  Berbeda dari kebanyakan. (Pada tahun ini, saya akhirnya melihat gaya orang sambutan seperti baca puisi. Saya melihatnya di acara buka bersama perpisahan adek. Mana suaranya kaya Rendra)
•  Menggunakan kata-kata yang manis.
• Mampu menguasai Audiens.
• Yang bisa bikin audiens menyimak sendirinya dan hening alias TERHIPNOTIS (waktu perpisahan adek, saya mengamati ada perbedaan mecolok antara penyambut satu, dua tiga dan empat. Yang berbicara keempat ini, baru salam aja udah pada diem. Suaranya bisa dibilang menggelegar dan bagusnya, artikulasinya jelas, permainan diksinya menarik dan pemenggalan setiap kalimat dikemas apik).
• Menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami.
• Yang santai dan cepat selesai ;D

Kesimpulannya, saya suka yang tidak bertele-tele.

*Selingan tengah malam, ngantuk, 20 Juni.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: