Mau Upload Foto?
Sebelum mengunggah
foto, ada unggah-ungguh yang sebaiknya
dipatuhi. Seperti, foto tidak mengandung unsur
pornografi, SARA dan juga hal-hal yang dianggap tidak etis dalam masyarakat.
Sekali nafsu unggah foto, bisa-bisa jadi bahan ejekan. Sudah banyak kan
contohnya? Efek yang dihasilkan luar biasa. Yang pasti, menurut penulis sih
sanksi sosialnya. Wiiih, semoga kejadian-kejadian macam itu bisa jadi
pengingat.
Nah, begitu juga kalo
seandainya foto bareng sama temen-temen. Ada baiknya minta izin terlebih dulu
ke mereka. Rela gak foto mereka dipajang di Media
sosial? Sepele sih, tapi siapa tahu mereka kurang berkenan kalo fotonya
diupload. Mungkin, karena waktu
bergaya kurang cucok, dandanannya menor atau pudar dan intinya gak mau aja
fotonya diliatin ke Publik.
@@@
Pasal 19 UUHC ayat 2 (www.hukumonline.com jawaban dari Ilham
Hadi, S.H) berbunyi :
Jika suatu Potret memuat dua orag atau lebih, untuk perbanyakan
atau pengumuman setiap orang yang dipotret, apabila pengumuman atau perbanyakan
itu juga memuat orang lain dalam potret itu, pemegang hak cipta harus terlebih
dahulu mendapatkan izin dari setiap orang dalam potret itu, atau izin ahli
waris masing-masing dalam jangaka waktu sepuluh tahun setelah yang dipotret
meninggal.
**ya, kalo foto bareng-bareng ada pake hape/kamera
kita, walau itu hak kita mau upload,
sebaiknya izin dulu (singkatnya dari ayat 2 itu versi penulis).
@@@
D
|
ua tahun di Jerman,
pengalaman izin upload foto adalah
pertanyaan wajib bagi penulis. Soalnya waktu bulan pertama di Berlin, keluarga
tamu penulis dengan tegas bilang bahwa hasil foto
penulis dan mereka cukup jadi konsumsi pribadi. Oke, sip! Entah itu facebook, blog , Instagram, twitter,
background netbook, intinya ndak boleh. Sebab itulah, penulis menyimpan
semua kenangan gambar bersama keluarga Berlin hanya cukup di Ingatan dan Netbook.
Ada lagi, waktu penulis
tinggal di Keluarga baru. Mereka gak ngelarang penulis upload foto, asalkan jangan sebut nama asli
mereka. Foto anak-anaknya, Cuma penulis upload sekali dan foto yang lain adalah foto bareng. Sebelum dipindah
ke Dunia maya, penulis tanya dulu boleh ga foto yang
ini dan itu dipublikasikan. Yaaap, yang penting foto sama si Bayi cukup
untuk sendiri aja.
Foto yang sama temen
sebaya juga, dulu waktu kursus kami sering banged foto bareng. Ada sih yang gak
mau dipoto, dia cukup jadi tukang poto. Sebelum post, penulis juga izin foto
yang mana yang boleh. Dulu pernah foto ber15, ada satu orang yang gak mau
fotonya dipampang, alhasil yaudah mending gak usah. Byuuuuh....
Bareng sama kolega
kerja juga. Pernah ya, kami foto-foto keren dan total banged. Ujung-ujungnya,
dia bilang, “Fitri, jangan ada satupun foto kita ini
muncul di Facebook...” Lah, terus gunanya kita tadi gaya-gayaan apa
kakak. Hehehe. Mending dicetak aja Fit dan masukin figura, katanya. dia gak mau
ada foto dirinya di Facebooknya,
hmmmmmm. Boleh sih diupload, tapi ntar di privat. Yaaaah! (:p). Facebook bagi
dia bukan tempat nyimpen foto dirinya, makanya isinya gambar bunga semua -_-
Tapi gak
semuanya gitu, ada juga yang membebaskan penulis untuk membagi
gambar atau memajangnya sebagai profil Picture, yang penting yang gayanya oke. Malahan,
mereka yang sering nyuruh hahaha. Tapi, ndak tahu kenapa, penulis malah jadi
gak minat kalo disuruh. Foto-foto ini cukuplah jadi bagian kecil dari kenangan.
Halah...
Ini juga salah satu
contoh hasil birokrasi unggah foto alaay ;D
Setelah kami foto-foto
di Pasar Natal (14/12), di perjalanan pulang doi membahas foto-foto mana yang
boleh dipajang. Dari sekian banyak, Cuma 3 yang dibolehin. Ya Allah mbak...
hehe.
Oya ada lagi kolega
yang bilang, mending foto selfie-selfie yang pernah kami bikin jangan di Upload di Facebook soalnya ndilalah
banyak kolega lain yang punya FB kami. Takutnya, mereka sirik, nggosipin, dll.
@@@
Yah, hubungan antar
kolega kerja di Sini (pengamatan pribadi bukan ahli) itu baik di Permukaan. Ada
jarak yang membatasi, hubungannya ya Cuma sebatas kerja. Jarang yang deket
banged. Gak semuanya bisa datang mengunjungi rumah Kolega, harus ini itu
pokoknya. Ada yang udah 20 tahun kerja bareng gak tahu saling tinggal dimana
(detail alamat rumahnya). Kalo gak diundang datang ya udah urusan
masing-masing. Anda Anda, Saya Saya. Yang penting ndak saling merugikan.
@@@
Yasudahlah...
Njenengan juga izin
dulu gak kalo mau upload foto?
*Pengamatan Pribadi
Etikanya memang harus seperti itu, aku malah jarang banget ijin, kecuali pas perjalanan. Ya ijin sama orang yang ingin difoto.
ReplyDeletekalo mbah2 yg mbok foto kmarin di Jepara, gmn respone mas pas mbo tanya? hehe
Deleteiyaa, paling kalau mau motret langsung bilang, ntar masukin FB yaa gitu doang ijinnya hihihi
ReplyDeleteBesok nyari yang cantik ah terus bilang, tak jadiin model mau kan? :-D
DeleteBetul mbak Dedewwwwww :D
Delete@Bang Rulla : knp ga njenengan sendiri? :p