Plesiran Bersama Penghuni Panti Jompo
Tempat penulis
ngelaksanain Freiwillige Soziales Jahr
(FSJ) sedang merayakan ulang tahun ke 30, Altenzentrum
im Sohl. Tentu, banyak program yang diagendakan untuk memeriahkan hari
jadinya. Ada acara khusus penghuni, acara khusus pekerja, para keluarga dari
penghuni dan untuk umum. Salah satu dari acara yang digelar hampir sebulan itu
adalah AUSFLUG atau plesiran dalam bahasa Jawanya.
AUSFLUG memiliki makna
perjalanan singkat ke Sebuah tempat yang bertujuan untuk bersantai atau
berbincang-bincang. Nah, pada Ausflug kali ini pesertanya adalah penghuni panti
Jompo dan panitia (bos-bos). Penulis juga dilibatkan jadi pendamping penghuni,
kayak tahun lalu. Tahun lalu keliling Ingelheim naik kereta kelinci , kali ini
(13/10) naik bus ke Rochuskapelle, Bingen.
Heboh...heboh...
Sebelum keberangkatan
jam 13.00, beberapa peserta udah ada yang heboh. Mbah Menk contohnya, dia
keluar masuk panti Cuma buat mastiin busnya udah datang. Mbah Urbaniak
ketakutan kalo ditinggal bus. Lha ya ternyata emang siklus seperti itu wajar ya
pada senior-senior, mereka akan terlihat kembali seperti anak kecil. Penulis
Cuma bisa menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban yang sama, “Mbah.. Keine
Sorge, wir fahren zusammen hin!” Penulis aja penasaran og sebenernya mau
kemana. Lha mendadak dikasih tahunya.
Bus
Datang
Beberapa peserta
menggunakan kursi roda, nah tugas penulis dan yang lain salah satunya adalah
ikut mendorong mereka yang berkursi roda. Jatah penulis saat Plesir adalah
mendampingi mbah Haus.
Inilah dia bus khusus
para pengguna kursi roda.
Tidak ada kursinya
tentu, karena mereka sudah duduk. Sebagai pengaman, mereka dilengkapi dengan
sabuk-sabuk. Mbah-mbah yang emang
Jerman banged itu beberapa protes, kenapa keberangkatannya terlambat. Harusnya
jam 13.00 tapi 13.05 masih di Tempat. Sopir bus ngeles, “Mbah soalnya ngamanin
kursi roda itu harus hati-hati.”
Kami pun berangkat
dengan riang. Oya busnya ada 4, terdiri 1 bus pariwisata dan 3 bus yang
istilahnya Mobilconcept. Mobilconcept ini bisa diisi 3-4 Kursi roda. Penulis
dan Kamilla (FSJ lain) kebagian di Bus 1. Yaampun di Bis itu mbah Haus seneng
banged, soalnya dah lama gak keluar dari Panti Jompo. Waktu di Jalan dia kayak
reuni dan membandingkan bangunan-bangunan dengan jamannya.
Ke
Bingen
Wah, jalan ke Bingen
ini udah akrab di Kepala penulis dan harusnya hari itu penulis LES di VHS
Bingen. Hmm, tapi demi memeriahkan acara, makan gratis dan ngerumpi, terpaksa
harus mbolos. Ndak papa, pasti ada hikmahnya.
Di Dalam Bus, sopirnya
cerewet banged. Penulis dan Kamila juga sih hahah dan kami banyak ngobrolin
kerjaan. Ni anak baru 2 bulan kerja, alhamdulillah ngerasa betah. Sukses nduk!
Kami sampai di Rochuskapelle.
http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/21473535.jpg |
Penulis udah pernah ke
Sana sendirian dan seneng banged bisa ke Situ lagi bareng mbah dan Bos-bos.Ini ceritanya Bingen dan Bingen
Bersantai,
Olahraga dan Bincang-bincang
Sampai di Sana,
mbah-mbah diajak memandangi indahnya Bingen dan sungai Rhein dari atas,
sekligus mereka nostlagia. Kami mengitari taman belakang Kapelle yang
jalanannya dipenuhi kerikil. Nah, mendorong kursi roda di atas kerikil itu
sangatlah gila.
Beberapa mbah yang
menggunakan rolator ada yang kecapekan, untungnya panitia sudah menyediakan
beberapa kursi roda tambahan. Oya, kami beberapa menit berhenti dan foto-foto.
yang moto adalah bos dengan jabatan tertinggi di Panti Jompo, bu Schmitt.
Penulis juga curi-curi
foto donk, wajib itu hahaha.
Ini sama mbak Hatice...
Yang lain karena ada
sama penghuni gak boleh diupload deh...uhhhh.
Nah, selesai berhenti
kami lanjut jalan. Hihih, pas baliknya penulis gak kuat ndorong mbah Haus.
Terus Bu Schmitt bilang kalo mendingan kursi rodanya ditarik. Jadi mbah Haus
ditarik sama penulis dan bu Schmitt. Ihiii grogi banged sama bu Schmitt..
ehh terus bu Schmitt minta sama panitia
lain buat motoin kami bertiga (Mbah Haus, Fr. Schmitt dan penulis). Kami berdua
akting kepayahan narik gitu. Ihihihi, tapi penulis maluu ni mau minta fotonya
ke Fr. Schmitt. Hihih. Penulis tunggu rilis beritanya di Web aja deh dan semoga
semua foto dicetak.
Yuk
Ngopi-Ngopi
Semua peserta diarahkan
ke Hiedelgrad Forum, di Sana kami bakal ngopi-ngopi dan makan kue. Waaaaah,
penulis duduk dengan 6 orang lain mbah lain. Samping penulis, mbah perempuan makannya
banyak. Ternyata, mbah Haus hobinya ngerumpi keluar, dia bilang, “Schwester,
itu kue ketiga yang dia makan loh.” Kami pun ketawa dan ngerumpiin mbahnya.
Hahaha. Mbah, aku Cuma ikut-ikut mbah Haus aja.
Waktu buat ngopi dan
berbincang agak lama, selain itu peserta diajak nyanyi. Penulis Cuma bisa tepuk
tangan soalnya GAK TAHU blas lagu-lagunya.
Simbah-simbah kelihatan
seneng aja, tapi tetep heboh. Ada mbah yang takut gak dipulangin lagi ke Panti,
ada yang pingin di Situ lebih lama. Waaaaaaaaaahhh, mbaaaah....
Jam 16.00 kami pulang
lagi ke Panti Jompo
Turun dari bis, penulis
masuk panti sejenak dan pulang ke Rumah dan segera menulis hyahahah.
Makasih mbah mbah.
Kenapa ngakak baca kelakukan mbah-mbahnya XD apalagi sopirnya jago banget ngeles, selera humor orang jerman boleh juga :v
ReplyDeletePengalamannya keren mbak, membuka wawasan buat anak" indo yang pengen ke jerman kayak saya. Doain ya mbak, insyaallah abis lulus kuliah mau au pair ke jerman terus pengen lanjut FSJ, buka lembaran baru #eaaa amiin
Danke mbak fitri :)
Iya, kalo aku inget2 lg pgn ketawa trus.
ReplyDeleteAmien amiennn
semoga lancar yaaaaaaaaaaaaa!
Viel Erfolg!!!!!
amienamienn