Rangkuman Seminar FSJ bareng Grup B EVIM 2014-2015
Awalan
Seminar tahun pertama
program Freiwillige Soziales Jahr (FS) telah berakhir. Seminar ini merupakan
agenda wajib bagi kami, FSJ-ler/in. Jumlah seminar yang harus diikuti adalah 25
kali. Seminar tsb dilangsungkan di berbagai tempat berbeda, tapi pusatnya ada
di Wiesbaden ibukota Negara bagian Hessen dan tempat träger EVIM bernaung.
Beberapa kali seminar,
para peserta dibawa ke Kota lain, di antaranya Limburg, Köln, Frankfurt dan
Marburg. Ada beberapa catatan kecil jika penulis bandingkan dengan acara serupa
di Indonesia, terutama saat masih SMA dankuliah dulu. Terutama saat ngurusin
MOS, Pramuka, OSPEK kampus, LDK HIMA
atau BEM, kepanitiaan seminar, dll.
Dari jumlah peserta,
grup B FSJ kami ada sekitar 35-an dan diakhir tersisa 30. Pendamping grup kami
jumlahnya ada 4, ya istilahnya kakak pembina. Dari segi umur, peserta FSJ
kebanyakan di bawah 22 tahun. Penulis termasuk golongan atas alias tua di Grup
tsb. Ya, kebanyakan para peserta FSJ ini adalah mereka yang baru selesai
sekolah atau masih ada yang sekolah dan bingung mau ngapain. Jadi, FSJ bagi
mereka seperti arena pemanasan sebelum mereka menentukan langkah lanjutan. Oya, Dari 30 Orang tadi, kami dibagi lagi ke kelompok kecil dan didampingi satu kaka pembina.
Pertemuan pertama kami
adalah bulan September 2014. Di sana kami ibaratnya ikut masa orientasi seminar
dulu, diterangin apa dan gimana seminar itu. Dari situ, kami diminta terlibat
dalam keberlangsungan acara. Jadi, acara seminar ini nantinya peserta FSJ
sendiri yang ngerancang, yang ngelakuin dan ngawasin. Dari peserta, untuk
peserta oleh peserta.
Biasanya kan, kalo di
acara MOS, OSPEK, Panitia ada kaka kelas atau pendahulu yang ngerancang. Kalo
di seminar grup B EVIM, peserta-lah yang melakukan itu. Panitia atau
Vorbereitungsgruppe mengajukan diri secara sukarela, tidak dibatasi jumlahnya.
Penulis sendiri,
memilih untuk tidak masuk dalam kepanitiaan awalnya, karena belum tahu sistem
yang ada selain itu butuh waktu untuk terbiasa di Kelompok baru yang kebanyakan
orang Jerman dan orang yang lahir di Jerman. Hmm, sempat terbentur kendala
mentalitas yang berbeda dengan mereka. Tetapi, semua berjalan normal, karena
penulis mendapat kelompok kecil (Genk) yang menyenangkan dan memiliki juru
biacara yang aktif juga, Gűlsah dan Irish.
Orang-orang dalam grup
B termasuk toleran terhadap orang luar Jerman dan respek terhadap mereka yang
sedang mempelajari bahasa Jerman. Mereka bicara seolah-olah, penulis sudah
menguasai secara lincah bahasa Jerman. Ada hal yang membuat penulis senang,
saat peserta seminar menulis beberapa hal ini :
Sebelum seminar di Kota
lain berlangsung, pendamping kami memberi tahukan tema besar seminar, dan
informasi mengenai tempat. Tugas selanjutnya diberikan kembali pada peserta
seminar. Tidak langsung dibebankan pada Panitia atau juga bisa disebut PJ
(Penanggung Jawab). Semua peserta berdiskusi terlebih dahulu mengenai konsep
besar dan macam-macam acara yang akan dilaksanakan.
Setelah mengumpulkan
ide, barulah pengerucutan dilakukan dan andil vorbereitungsgruppe menjadi
besar. Pendat-pendapat dikemukakan secara terbuka dan kadang tanpa tedeng
aling-aling. Anak-anak Jerman ini bagus sekali saat mengemukakan dan menyanggah
pendapat, diskusi menjadi hal yang menyenangkan dan memberi atmosfer berbeda. Istilah
lainnya, mungkin diskusi menjadi lebih hidup.
Menuju
Seminar
Biasanya, jika seminar
dilaksanakan di Luar Kota, berlangsung 5 hari. Sesuai jam kerja pula. Bdw, kaka
pembina kami dibayar 400 Euro untuk 5 Hari, sehari dia dapat 80 Euro dan
bekerja 8 jam.
Nah, barang-barang yang
dibawa standar, tapi yang paling wajib sebenarnya adalah membawa sprei, sarung
bantal dan sarung selimut. Ya, karena biasanya kami diinapkan di
Jugendherberge, tempat inap murah untuk para pemuda.
Menuju ke Luar kota,
beberapa kali kami naek kereta bersama. Tidak terlalu ribet, biasanya 5 menit
sebelum keberangkatan semua peserta sudah siap di TKP. Tanpa perlu dikoar-koar,
semua teratur dan gampang.
Penulis sendiri sejak
dulu sering kemah, untuk barang bawaan tidak jadi masalah, cukup tas ransel dan tas kecil, tidak bawa banyak
dan ringkas. Naaah, kalo rekan FSJ lain kebanyakan bawa koper besar dan
ulalala.
Di dalam kamar biasanya
hanya terdiri dipan dan kasur, lemari, meja, kaca, wastafel,kursi dan tentu
saja colokan listrik. Kami kemudian menata sendiri kamar kami dan harus
bertanggung jawab akan kebersihannya.
Fasilitas yang didapat
antara lain ruang seminar, dapur dan peralatan lengkapnya, kamar mandi, tempat
olahraga, tempat outbond dan apa lagi yaaa,lahan parkir mungkin.
Yang
Utama
Persoalan krusial
adalah makan. Untuk urusan ini, makan peserta dan pembina adalah tanggung jawab
bersama. Makanan tidak pesan katering atau beli di Warteg, kami wajib masak
sendiri serta membersihkan alat-alat makan maupun masak yang kotor. Nah ini
ni...
Di hari pertama setelah
datang an cukup beristirahat, biasanya kami akan dibagi kelompok dapur.
Kelompok dapur biasanya dapat jatah menyiapkan sarapan, makan siang dan malam.
Untuk sarapan si ga ribet, cukup memotong roti, menyiapakan keju, mentega,
lembaran sosis, daging, selai manis dan memasaka air plus menyiapkan perkakas
sarapan.
Pada siang hari, menu
makan siang yang diharapkan adalah yang berat dan hangat. Pada sesi ini
biasanya agak melelahkan. Sebelum persiapan makan siang, kelompok dapur hari
tsb akan berembug menu apa yang akan disajikan. Sekelompok terdiri dari 7
orang. Kalau sudah fix tentang menu, kelompok perlu belanja bahan makanan
terlebih dahulu. Jadi ni, hampir tiap hari beberapa orang dan kaka pembina
mengendarai mobil untuk membeli bahan makanan lo. Fresh.
Pada seminar terakhir,
penulis mengusulkan pada teman se-“genk” untuk jadi kelompok dapur hari senin
saja, alasannya sih karena masih belum begitu padat acara dan capek, lagian di
seminar sebelumnya kami belum pernah dapat jatah senin. Alhamdulillah, karena
kelincahan Guelsah yang mengisi daftar nama, kami se-genk bisa dapat jatah
senin hihihi.
Tugas masak untuk makan
siang itu lucuk. Makanan yang disediakan adalah yang ala-ala Jerman. Contoh ada
Nudeln, bisa berwujud Sphagetti dan bentuk Nudel lainnya, ditambah saus tomat
dan tentu saja disediakan salat. Untuk menu tambahan, bisanya akan disediakan
daging atau sosis. Oya, penyajian menu makan akan dipisah lo. Ada yang menu
khusus Vegetarian, menu Lakteseefrei intorellanz, menu karanivora (hehehe). Ya,
jadi di Jerman tu yang khas baanged adalah menu VEGAN.
Acara
Dari segi acara,
biasanya ada pemberian materi oleh pembicara. Pembicara bisa dari peserta,
kakak pembina atau orang luar yang mumpuni. Namun, untuk seminar di Luar kota
yang selama ini kami lakukan, pembicara biasanya dari kakak pembina dan peserta
loh.
Tidak Cuma pemberian
materi, tapi ada juga sesi praktek. Contoh, kami dulu pernah dapat materi
video. Setelah pemberian materi selesai, kami ditantang membuat video. Temanya
waktu itu iklan. Waktu itu penulis tergabung dalam kelompoknya anak-anak
populer di Grup FSJ, populer dalam artian mereka biasanya yang mendominasi.
Kami pun sepakat membuat video iklan Kota Wiesbaden dalam durasi 15 menit.
Wah, nano-nano rasanya.
Penulis memilih jadi pengambil video aja deh. Hasilnya lumayan memuaskan. Ini
salah satu cuplikannya :
Materi lain yang unik
adalah workshop pernak-pernik. Pada seminar terkahir contohnya, peserta diajari
teknik membuat gelang dan kemudian praktek bersama. Acara ini dipandu oleh
Guelsah. Peminat acaranya juga lumayan. Jadi ni saat sesi ini peserta diberi 4
pilihan workshop, ada workshop Yoga, menulis kreativ, membuat koran dan
pernak-pernik. Hasilnya bisa dinikmati sendiri.
Ini contoh garis besar
program acara seminar 5 hari yang pernah penulis alami.
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sampai
jam 13.00an
Briefing
10 menit
Ke
Kamar (tata-tata)
Yang
sudah selesai sudah ada makanan pengganjal perut dari kaka pembina (biasanya
roti bla bla)
15.00
kumpul lagi
N
pembahasan rangkaian kegiatan seminggu
Pembagian
kelompok dapur
Istirahat
30 menit
Dibagi
menjadi 3 kelompok lalu diskusi 2 jam (curhat-curhat)
Jam
17.30 belanja bareng kaka pembina
Jam
18.00 persipan makan malam
Jam
19.00 makan malam
19.30
nge game sebentar di luar ruangan
Jam
20.00 istirahat
20-24.00
bebas
|
Selesai
sarapan jam 09.00
Briefing
Materi
dan diskusi dipandu kaka pembina
Jam
11. Kumpul di depan Temapat penginapan n bareng-bareng menuju ke Halte bus
untuk ngebis ke Kota Marburg
Aksi
di Kota Marburg sampe jam 17.00
Pulang
(makan siang di Kota)
Kelompok
lain yang ingin renang dan jalan di Sungai dipersilahkan.
18.00
Persiapan makan
19.00
Makan malam
20.00
bebas
|
Selesai
sarapan jam 09.00
Briefing
Dibagi
ke kelompok kecil ngomongin malam perpisahan
Workshop
4 jenis
11.00
ke Kota
12.00
Zivil Courage
Aksi
di Kota
19.00
kumpul makan di Cafe Paprika Marburg
21.30-24.00
bebas
|
Selesai
sarapan jam 09.00
10.00
materi
12.00
makan siang
13.00
nge game
15.00
leren
16.00
kelompok dapur siap2 dekor n bikin pizza home made
17.00
ngelepas kk pembina yg pulang duluan
18.00
bebas
19.00
makan enak
19.30
acara perpisahan ngegame, bla..bla n tukar kado
21.30
bebas
|
Selesai
sarapan jam 09.00
Kerja
bakti
10.00
nerbangin balon harapan n disukusi terakhir ma pidato2
11.00
pulang naek kereta
|
Dari keseluruhan
seminar ada 2 seminar yang penulis sukai. Yaitu seminar terakhir ini karena
bener-bener bisa maen di Marburg n ga kebanyakan ceramah (pusing eee denger
bahasa Jerman terus). Yang kedua adalah waktu dulu di Wiesbaden, alasannya
waktu makan siang kami dibebasin makan di mana aja dengan budget 10 Euro,
alhasil tiap makan siang penulis sendiri atau dengan teman-teman nyari tempat
makan baru yang enak-enak.
0 Response to "Rangkuman Seminar FSJ bareng Grup B EVIM 2014-2015"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D