Bertemu adalah Belajar
Ada kutipan menarik, satu dari
sekian banyak adalah milik Bunda Theresa. Begini kutipannya :
“Let us always meet each other with smile, for the smile is the
beginning of love”
-Mother
Theresa-
(Source : Brainyquote.com)
Senyuman adalah awal
mula cinta.
Bukan hanya cinta antar
perempuan dan laki-laki, ya kan?
Senyum merupakan awal
yang baik untuk mengawali dan mengakhiri sesuatu.
Begitu pelajaran
singkat yang penulis dapat dari kutipan tersebut.
dari Michell |
Pertemuan kami di
Tempat kerja berawal dari senyuman, Senyuman malu-malu dan senyum keingintahuan.
Senyum yang menyenangkan dan melegakan. Melegakan, karena akhirnya penulis
merasa mendapati kecocokan dengan kolega-kolega ini. Entah, rasanya semangat
kerja menjadi bertambah saat bisa setim dengan beberapa kolega ini.
Namanya Michell. Ia
waktu itu masih menyelesaikan Abiturnya dan disela waktu sekolahnya ia berkerja
paruh waktu dibaagian dapur utama Panti Jompo tiap makan malam tiba.
Yang lain adalah Rosa.
Penulis menyebutnya Tante Rosa. Ia adalah kolega yang rajin membawakan makan
siang untuk penulis. Makanan favorit yang ia bawa untuk penulis adalah mie kuah
bebek goreng.
Tante Rosa yang duduk |
Mereka adalah 2 kolega
yang memberi kesan tersendiri dalam ingatan penulis. Sayangnya, Juni 2015
mereka harus meninggalkan tempat kerja karena sebab-sebab tertentu.
Tante Rosa pada 30 Juni
2015 memasuki masa pensiun. 20 tahun sudah ia mengabdi dan menjadi pekerja yang
disenangi para penghuni dan kolega lain. Ia ramah dan selalu punya waktu
ngobrol dengan penghuni. Tante Rosa
sering mengundang penulis untuk makan di Rumahnya. Kami pun sering
kumpul-kumpul dengan Tante Anna. Bersama mereka penulis selalu sehat
hahahahaha.
Michell pada 28 Juni
2015 secara resmi berhenti bekerja sambilan dan berpamitan dengan seluruh penghuni
karena mulai Juli ia persiapan kuliah. Ia diterima di Universitas Jerman
jurusan meteorologi. Gadis ini juga ramah dan cerdas. Tentu saja, disela waktu
sekolah ia masih bisa membagi waktu untuk kerja sambilan dan aktif dikegiatan
sosial. Ia adalah contoh anak Jerman yang dinamis tapi sopan menurut penulis.
Kami mulai sering bertemu saat penulis kebagian kerja dapur kecil malam hari.
Sembari bekerja ada
banyak hal yang bisa kami obrolkan. Kesempatan ini jadi ajang penulis untuk
mengasah kemampuan berbicara bahasa Jerman. Ada banyak hal yang penulis
pelajari dari semua obrolan – obrolan kami. Ia juga tertarik bahasa Indonesia
dan cepat belajar. Du bist schlau, Michell
^_^
Dengan Tante Rosa,
penulis belajar bersikap terhadap sesama. Bagaimana ia berkomunikasi dan
mengurus pasien. Tante Rosa adalah panggilan yang ia sukai. Cuma penulis tu
yang berani manggil-manggil doi kayak gitu. Hahahah. Ia sering membawakan
makanan enak karena khawatir penulis kurus wkakakakakaka.
Semoga kalian sukses dengan tantangan baru ^_^
Ich werde euch vermissen :*
Mari Gribbs bilang,
“I truly believe that
everything that we do and everyone that
we meet is put in our path for a pupose. There are no accidents; we’re all
teacher- if we’re wiling to pay attention to the lessons we learn, trust our
positiveinstics and not be afraid to take risks or wait for some miracle to come knocking at our
door.”
0 Response to "Bertemu adalah Belajar"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D