Pengalaman Asik Pake Interrail
Dengan berbagai pertimbangan dan persiapan yang panjang,
jadilah pada 31 Mei – 07 Juni 2015 kami akan belajar dengan berpetualang ke
beberapa Tempat berikut..
Rute yang kami lalui dan yang kami singgahi
Jam
|
Tanggal
|
Rute
|
00:05-06:40 (R)
08:11-10:20 (R)
One Day in Mbak Icha’s
Apartemen Paris
06:11-11:44
16:38-06.21
17:00-19.55 (R)
2 Night in Roma
06.03-14.03
21.09-07.51 (R)
23.45-06.00
Nginep tempat Dina |
31.05
31.05
01.06
01.06-02.06
02.06
04.06
04.06-05.06
05.06-06.06
06.06 07.06 |
Mainz HBF-Luxemburg Gare 13
Luxemburg-Paris
Paris-Lyon
Lyon-Milan
Milan-Roma
Roma-Venice
Venice lucia-Wien
Wien-Muenchen
Muenchen
Mampir Stuttgart |
Persiapan perjalanan kali ini melalui waktu yang cukup
panjang, soalnya kami berencana sejak tahun 2014 lalu dan sepakatlah pada 2015 untuk
mengeksekusinya. Kami berdua pun direstui untuk mendapat jatah libur yang
waktunya sama. Awalnya sih, penulis udah minta jatah cuti kemudian Kiki
mengabarkan dia juga dapat jatah cuti Mei tapi waktunya beda.
Idenya dulu
muncul tiba-tiba, “Gimana kalo kita ke Itali bareng mumpung Gfnya Kiki juga ke
Itali?” hehehe, hal itulah yang bikin penulis lobi Bos lagi untuk merombak
jadwal cuti. Sempet 2 kali rombak dan diperingatkan untuk tidak ganti-ganti
lagi ihihihi.
Fix dengan waktu, kami setuju untuk mengambil paket
Interrail yang paling terjangkau, yang paling murah yaitu 192 Euro. Harga
segitu juga uda termasuk spesial, karena kami masih dibawah 26 tahun. Daripada
nunda-nunda n gak tau kapan kesampean, kami pun bertekad perjalanan kali ini
harus sukses. Sukses versi kami.
Kepikiran pake Interrail karena penulis terinspirasi mbak
Desi dan travel partnernya, dia yang pertama kali ngenalin Interrail dan dia
juga yang mau penulis repotin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis. So, kalo ada yang pengen tahu pengalaman
pake Interrail, penulis bakal senang hati cerita di Sini.
Kenapa kami pake
Interrail?
Simpel si, pada dasarnya harganya terjangkau untuk kantong
kami, yang traveller abal abul hahaha. Lha perbandingan harganya juga lumayan.
Bersumber dari website resmi perusahaan transportasinya Perancis, Itali dan
Austria kami mendapati hasil berikut :
Rute
|
Harga Normal
|
Pake Interrail
|
Luxemburg-Paris
Paris-Lyon
Lyon-Milan
Milan Roma
Roma-Venice
Venice-Wien
|
79 E
68
89 E
79 E
90 E
|
Hanya keluar reservasi 6 E
-
Reservasi 10 E
Reservasi 9 E
|
Lumayan juga kan selisihnya?
Alasan kedua, dengan naik kereta barang bawaan kami gak
perlu ditimbang-timbang, ya walaupun emang gak bawa barang banyak, tapi
seenggaknya gak perlu takut kalo kelebihan berat gitu.
Alasan ketiga, normalnya si stasiun utama itu berada di
dekat Pusat Kota.
Pengalaman Pertama
Kami Pakai Interrail
Setelah kami baca-baca website Interrail dan udah dapat
jatah libur, berembuglah kami urusan destinasi. Penulis pinginnya ke Spanyol
juga, tapi rutenya tidak memungkinkan. Kiki kemudian memberi penawaran rute di
atas. Oke kan? Sepakat berembug, kami pun fix dengan urusan destinasi.
Kami dengan sendirinya membagi tugas untuk perjalanan ini,
Kiki bagian rute dan jadwal, ngubungin temennya di Muenche dan penulis bagian administrasi,
mesen tiket n reservasi, nghub mba Icha di Paris. Penulis melakukan pembayaran sebagian besar
menggunakan Paypal, so easy lah, walaupun seandenya punya kartu kredit mungkin
juga oke. Insya Allah, segera punya amien.
Dengan Interrail, peluang menjelajah Eropa menjadi lebih
mudah. Ada beberapa tiket yang ditawarkan. Tiket Global Pass bisa digunakan
untuk berpergian ke semua Negara Eropa dan Tiket One Country bisa dipake buat
yang ingin fokus explore satu Negara saja. Kami pake Global Pass yang 5 Day in
10 Day.
Kami memesan tiket kira-kira 3 minggu sebelum melakukan
perjalanan, jadi ni tiket bisa dipesan 3 bulan sampai 10 hari sebelum travelling. Pemesanan penulis lakukan
di Website Interrail langsung dan
karena kami di Jerman, maka tidak dikenakan biaya kirim. Tiket sampai dalam
kurun waktu 5 hari.
Cepet juga bo.
Oya, sebelum memesan tiket kami mengunduh aplikasi ROUTE PLANNERnya Interrail. Dari situ
kami jadi punya bayangan tentang kereta yang akan kami naiki. So, jangan lupa
diunduh ya bagi pengguna Android, dsb. Aplikasi ini gratis dan bisa digunakan
secara offline maupun online.
Tiket Interrail sudah
di Tangan, apa selanjutnya?
Kami ngefixin kereta yang akan kami tumpangi dan tentunya
ngurus reservasi. Nah, kami sempat kebingungan bagaimana mengatur reservasi
kereta. Sebagai pengguna Interrail, kami masih tetap dibebani dengan biaya
reservasi tempat duduk di beberapa kereta terutama yang kereta cepat dan
Internasional. Untuk reservasi
tempat ada beberapa opsi, bisa
langsung ambil di Stasiun sebelum naek kereta, per Telefon, ada
yang Online (belum semua, baru Negara seperti Jerman, Prancis dan Itali
yang menawarkan hal ini) dan lewat Interrail sendiri.
Kebetulan, rute kami kan Prancis dan Itali. Kami pun mencoba
memesan reservasi lewat website Perancis dan trenitalia. Nah, ini ni yang membekas di
Hati penulis. Penulis sempat nelpon CS di Luxemburg untuk tanya pemesanan
tempat duduk dari Luxemburg ke Paris, hmmm pesen lewat tlp bisa si tapi itu loh
mbayarnya harus pake kartu kredit. Penulis sempat tanya, “Bisa pake Paypal
gak?” Petugas yang kayaknya masih muda jawab dengan suara tertawa hahaha, dan dia
bilang udah nti ngurus reservasi pas hari H aja, mbayarnya 6 E perkepala.
Untuk yang jalur Itali, pemesanan berjalan lancar tapi ni
karena mungkin penulis nervous, saat pesan tempat duduk dari Venice ke Wien
penulis salah TANGGAL!!! Hadududu, penulis perlu waktu 2 jam untuk menenangkan
diri setelah mengetahui keodohan itu, penulis pun nelpon CS Itali,
alhamdulillah Csnya seorang wanita ramah dan gak bikin penulis tambah emosi.
Dia awalnya pake bahasa Itali dan penulis langsung jawab pake bahasa Inggris dan
saat percakapan berlangsung penulis, penulis bilang “GENAU” dan penulis ralaat
“sorry, i mean correct”. Lalu, dia bilang dia ngerti bahasa Jerman dikit.
Syukur dah syukur, terus penulis lanjut ngomong pake bahasa Jerman hahaha. Lucu
lucu lucu.
Reservasi sudah,
lalu?
Siap-siap berangkat, packing, uang saku, kesehatan dan lain
lain.
Secara umum kami berdua membawa bawaan 1 Koper dimana dan 2
ransel serta 2 tas slempangan. Koper Ibu angkatnya Kiki ini menjadi tempat
menampung baju kami selama total seminggu perjalanan.
List kami pada dasarnya terbagi menjadi berikut :
a.
Dokumen Penting
b.
Koper dan Ransel berisi barang bawaan
c.
Uang dan ATMnya
d.
Perangkat elektronik (Smartphone, satu kamera,
satu netbook, ces-cesan, powerbank)
e.
Alat kemananan
And then... Sekarang............
Kami menikmati liburan dulu yaaaaa, semoga Allah memberkati.
Amiennnn J
0 Response to "Pengalaman Asik Pake Interrail"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D