Tips Jalan ke Duesseldorf, Jerman.
Sudah tahu, kalo mau ke Dűsseldorf (Ibu Kota Negara bagian Nord-Rhein-Westfallen, Jerman) kemana aja? Coba cek web kotanya dulu. Duesseldorf.de. Dari web itu penulis akhirnya bisa merancang tujuan mau kemana aja waktu libur akhir pekan kemarin.
Duesseldorf |
Oya, itu gambar dibuat saat penulis semester 6/7 di PB Jerman UNY. Kala itu penulis lolos tahap administrasi dan wawancara untuk mendapatkan beasiswa musim panas di Jerman. Kala itu penulis masih diadu lagi dengan dua orang lainnya. Waktu itu, penulis pengennya di Duesseldorf atau Muenster. Sayang, tahap terakhir penulis gak lolos. Yang lolos adek kelas. Wkakakak. Waktu itu sedih syekali.
Oke, jadi ada 6 tujuan wisata populer yang banyak dikunjungi para pengunjung :
1. Altstadt (Kota Tua)
2. Medienhafen
3. Königsalle
4. Rheinuferpromenade
5. Schloss Bentrath
6. Kaiserwerth
Nah, kalo Cuma punya waktu setengah hari ato bentar maka bisa aja mengunjungi tempat ini : Königsalle-Altsatdt-Burgplatz/Rheinufer-Carlstadt.
Terus kalo punya waktu sehari ni tempat yang asik dikunjungi : Medienhafen-Schloss Benrath-Kaiserwerth.
Ide jalan ini penulis dapat dari membaca Web, soalnya penulis dan kiki (temen perjalanan) gak ada kenalan di Dűsseldorf. Jadi, kami belajar aja dari Web, termasuk ancer-ancer naek bis di Sananya.
Kami berdua punya waktu di Dűsseldorf sekitar 7 jam. Waktu sesingkat itu digunakan untuk mengunjungi 6 tujuan wisata populer kecuali Kaiserwerth.
Oke, sekarang penulis akan cerita pengalaman dari rute yang diambil kala itu. Setibanya di Dűsseldorf HBF, berjalanlah kami kearah Tourist Information yang terletak di Depan HBF. Jadi, nyebrang dulu terus kearah kiri lurus dan mentok. (Tenang, ada penunjuk arahnya. Yang kami lakukan di Sana adalah mencomot peta dan segala jenis buku arahan keliling Dűsseldorf.
gambar peta |
Bdw, karena kami udah jelas mau kemana, kami berjalan menuju Königsalle-Altsatdt dan Rheinufer mengikuti arahan peta terlebih dahulu. Kami mengambil rute dekat dulu baru yang agak jauh. Kesasar? Gak donk. Kiki pandai membaca peta, ihir. Lokasinya dekat juga sih
1. Königsalle (penulis singkat K) berada di Tengah kota dengan sungai Rhein yang membelah jalan. Hahaha. Maksudnya ini ni, tengok fotonya. Kalo di Web itu katanya, apa jadinya Dűsseldorf tanpa K. K gak Cuma pusat perbelanjaan semata. Kö juga merupakan merk Internasional gitu deh. Bagi yang suka belanja barang-barang berkelas, mahal dan lucu mungkin ini cocok deh buat ngabisin UANGnya. Hehehe. Oya, gak heran kota ini dikenal luas internasional sebagai kota mode gitu deh.
Königsalle |
Königsalle |
Königsalle |
Königsalle |
Menurut penulis si, penulis dan kiki cukup terhibur dengan pemandangannya. Kami sudah wisata mata. Udah puas ngeliat dari jauh barang-barang mahal itu. Maklum, standarnya pelajar. Hahahah!
Saran : Ambil peta ato naik bis ke Königsalle dengan naik U-Bahn 75 tujuan Neuss HBF dan turun di Halte Steinstr/Königsalle lalu jalan kaki sekitar 4 menit.
2. Altsadt atau kota Tua, jaraknya berdekatan dengan K. Ya, ke Jerman tanpa melihat kota tuanya seperti makan nasi tanpa beras. Hahhaha. Ada yang kurang, walaupun semua kota tua di Jerman hampir mirip tapi sensasinya itu lo. Sebenarnya, waktu kunjungan asik itu pas malam hari. Namun, kami gak punya cukup waktu sampe malem hari di Sana. Sepanjang Kota Tua, banyak bar-bar berjejer. Kota Tua jadi punya julukan “Bar terpanjang di Dunia.”
Altsadt |
Historisches Rathausplatz |
3. Rheinuferpromonade dan Burgplatz, letaknya juga deket banged sama kota Tua. Di sini pengunjung bisa ngeliat pemandangan Kota Tua dan Medienhafen secara bersamaan. Cocok buat yang pengen piknik (musim panas) atau sekedar menghirup segar udara angin, sungai dan kerinduan. Hahaha. Oya deket situ ada Museum dan Burgplatz. Kebetulan, kami gak masuk. Kami Cuma bisa menikmati gratisnya pemandangan sungai, segarnya angin, indahnya pohon tak berdaun.
Rheinuferpromonade dan Burgplatz |
Rheinuferpromonade dan Burgplatz |
Rheinuferpromonade dan Burgplatz |
Kiki Pipid |
4. Medienhafen, di sinilah terdapat Rhineturm/Rhine Tower. Ktinggian mencapai 172 m. Boleh kalo mau masuk lo, tapi bayar dan penulis gak tahu berapa, karena gak berniat masuk, kurang pagi. Waktu itu kami tiba di Medienhafen udah jam 4 sore, mendung (alasan). Yasudah, kami melihat landscape cantik perpaduan langit, air, kapal dan baja. Loh? Iya, Dűsseldorf terkenal juga dengan pabrik bajanya. Kebetulan di Situ juga ada bangunan berlapis bajanya.
Medienhafen |
Medienhafen |
hahah |
5. Schloss Benrath alias Istana Benrath. Mungkin, keputusan kami menjadikan Istana ini jadi tujuan terakhir agak salah. Kesorean, hujan dan agak gelap membuat suasana yang harusnya syahdu menjadi sendu. Hahahah. Salah satu taman terbaik abad 18 juga lo. Silahkan berkeliling. Masuk taman. Oya, sebenarnya bisa juga masuk museum di Istana plus nonton pertunjukkan. Cek Websitenya. Lengkap. Kami gak masuk karena hampir tutup hahahahah.
Istana Benrath |
Istana Benrath |
Istana Benrath |
Istana Benrath |
Dari HBF naek U74 jurusan Benrath Betriebshof dan turun di Halte Schloss Benrath, dari situ jalan 5 menit ke TKP.
Itu si rute perjalanan kami. Oya, di Dűsseldorf jangan heran kalo ketemu banyak orang Jepang dan segala yang berbau Jepang. Ada lo Taman Jepang di situ. Kenapa? Penduduk Jepang banyak yang hidup di Dűssldorf. Kalo suka makanan Jepang, santai aja di Situ banyak. Oya, kuliner di Kota ini juga lengkap. Ehm, apalagi ya? Jangan lupa beli oleh-oleh.
Di sini kami full jalan-jalan mengenal kota aja, gak masuk museum, dll. Hemm, sayang ya. Insya Allah ada waktu lagi pas musim panas, kami ke Sana lagi. Cieeee. Amien. See you!!!
Kesan dan pesan : Seru,tapi kurang lama. Harusnya masuk Istana, naek gondola, terus ke Kaiserwerth juga. Sediakan waktu beberapa hari deh di Kota tsb. Ihihihihihi. Cocok buat yang suka belanja.
Kejadian lucu : Kejadian di Heidelberg terulang lagi. Ada turis minta tolong suruh motoin, merekanya gak pake bahasa Inggris atau Jerman. Tapi, kita nyambung aja. Malah kayak orang ngobrol, walopun pake bahasa Beda. Hahahah. Oya, yang bikin sebel kan mereka juga kami minta buat motoin tu.. eh eh Objek latar belakang yang harusnya diliatin malah Kepotong. JLEB hahah
Pipid Kiki |
Foto-foto merupakan Dokumentasi kiki (hijab kuning) dan penulis (biru)
0 Response to "Tips Jalan ke Duesseldorf, Jerman."
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D