Ke-ba-ka-ran
Kejadian ini gak akan terlupakan
sepanjang ingatan ane. 16 Agustus 2014, jam 19.30 malem ane baru selesai
sepedaan keliling Ingelheim. Perut ane laper dan ane berniat masak. Ketika
sampai di Wohnung, ane segera mempersiapkan bahan masakan. Hari itu ane mau
masak Sphagetti Jawa.
Pertama ane meracik bumbu sembari
merebus sphagetti. Selesai merebus, ane panaskan penggorengan yang masih
berair. Tak lama kemudian ane memasukkan Butter ke penggorengan. Blusssss,
mungkin karena terlalu panas, penggorengan ane berasap tak karuan. Ane
tambahkan lagi Butter dan tiba-tiba ALARM kebakaran menyala.
Ane tetap melanjutkan masak dan
melihat ke Rumah sebelah. Penghuninya masih sante-sante di Dalam. Kemudian ane
mendengar sirine mobil pemadam kebakaran. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya 2,
ditambah ambulan yang jumlahnya juga 2. Sirinenya mengaung tak karuan.
Perasaan ane mulai gak enak.
Kebakarannya dimana ya? Kayaknya di Komplek Rumah ane. Ane buka jendela kamar
dan menengok ke Tetangga. Mereka masih berada di Sana. Ane pun penasaran dan
segera menghentikan kegiatan memasak. Ane keluar dan melihat keadaan.
Pintu keluar tetap lengang, yang
ane lihat Cuma 3 petugas pemadam kebakaran yang sibuk mencari sumber api.
Karena ane bingung, ane masuk lagi ke Wohnung dan berpikir, ini kenapa si. 15
menit kemudian, pintu Wohnung ane diketuk. Ada 3 petugas pemadam kebakaran yang
masuk dengan raut muka kelelahan. Salah seorang bertanya, “Haben Sie was
gekocht?” “Apa Anda memasak sesuatu?”
Ane yang bener-bener sedang
bingung menjawabnya den, “Ja habe ich.” Ane pun
menunjukkan apa yang belum selesai ane masak. Lalu, rasa was-was
menyelimuti ane. Petugas laen lalu menahan tawa. “Sehen Sie oben, das ist Ihre
Alarm und Rot!” “Lihatlah Keatas, Ini Alarm Anda dan itu merah!”
O..... Perasaan ane tambah gak
enak. Ini semua ulah ane. Ane shock dan tak mampu berkata-kata. Muka bodoh ane
dicampur rasa takut membuat Petugasnya tanya, “Do you speak English?” Ane
jawab, “Ich spreche Deutsch aber ich wusste nicht, das war von meinem Zimmer!”
Begitu kata ane gemetaran. Melihat muka ane yang gak karuan, petugas yang
menahan tawa tadi menjelaskan bahwa semua baik-baik saja, namun jika alarm ane
menyala, seharusnya ane segera berkabar, “Hallo, ini alarm ane, gpp tenang aja,
ane Cuma masak!”
Ketiga Petugas tadi segera
memberi aba-aba petugas laen lewat jendela kamar ane, kalo KEBAKARAN yang
membuat 2 Mobil Pemadam kebakaran dan 2 Ambulan datang itu penyebabnya karena
ada mbak-mbak yang masak dan itu adalah F. Ananda!
Mereka bertiga pun bergegas
meninggalkan kamar ane dengan mengucap Aufwiedersehen dan tersenyum, senyum
yang banyak arti. Ane masih gak enak hati dengan kejadian konyol tsb dan ane
Cuma diam mematung mengantar kepergian mereka. Ane lalu duduk dan gundah
gulana. Sempat terpikir ane gak akan masak lagi, buaah tapi itu gak mungkin.
Ane diam dan berpikir... Oh Ingelheim... Kota kecil yang membuatku tak karuan.
Maluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!
0 Response to "Ke-ba-ka-ran"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D