Jalan-Jalan di Bingen
Akhir pekan (31/1)penulis
habiskan untuk mengunjungi Bingen, kota yang terletak di Distrik yang bernaman
Mainz-Bingen. Bingen juga merupakan
gerbang dari warisan dunia yaitu Oberes
Mithelrheintales yang diakui UNESCO
sejak 2002. Warisan dunia itu terletak antara Bingen sampai Koblenz.
Bisa disimpulkan, menurut penulis
dari berbagai sumber bacaan, 5 tempat ini sepertinya wajib untuk diabadikan
dalam ingatan. Inilah dia : Cek BINGEN.DE yaaaa!:D
1. Mäuseturm
2. Alter
Kran
3. Basilika
St. Martin
4. Burg
Klopp
5. Rochus
Kapelle
Ada satu lagi sih, jembatan
Drusus. Satu dari jembatan batu tertua di Jerman. Namun, penulis hanya
menatapnya saja dari kejauhan. Dari teleskop yang ada di Burg Klopp. Sebenernya
juga ada beberapa Museum penting juga, tapi penulis pribadi hari tersebut fokus
jalan-jalan aja.
Setibanya di Bingen HBF, penulis
segera menuju ke Pusat Informasi DB. Kenapa? Karena Tourist Informationnya,
terletak 1 km dari HBF. Di Pusat Informasi DB, banyak terdapat peta-peta gratis
serta arahan untuk menjelajah Bingen.
Bagi penulis, satu hari rasanya
cukup jika hanya ingin mengisi waktu luang. Nah, begitu keluar naik lah penulis
ke atas Jembatan. Ke arah kiri, nampak sudahlah taman “Mäuseturm”. Taman ini merupakan
area publik gratis yang bisa diakses oleh masyarakat. Ada area bermain yang
ramah untuk anak-anak, serta tempa nongkrong asik buat semua kalangan. Di tepi
sungan Rhein yang bersih dan tenang itu.
Lagi masa perbaikan, foto bagus bisa cek bingen.de |
Dari taman inilah, Tugu “Mäuse”
jelas dilihat. Tugu ini berada di tengah sungai, menyendiri di “Pulau” kecil.
Dulunya, tugu ini adalah tempat mengirim sinyal jika ada bahaya. Mungkin
fungsinya seperti Mercusuar ya. Tugu atau tower ini saat ini hanya dibuka pada
momen tertentu saja. Sayangnya ni, sementara ini tower mungil tersebut dalam
masa perbaikan untuk dipercantik. . Coba tengok ke atas juga, akan nampak
sebuah bangunan yang dikenal bernama “Burg Ehrenfalls”.
Tak jauh dari tower, terdapatlah
sebuah titik yang memisahkan sungai Rhein dan Nahe. “Rhein Nahe Eck”. Kalau
ingin bersantai, bisalah duduk ditepian titik ini sembari melihat jernihnya air
dari kedua sungai tersebut.
Puas berada di Taman, kembalilah penulis menuju HBF untuk menaiki bus yang menuju ke Tempat wisata berikutnya. Rochuskapelle. Letaknya berada di ketinggian. Bisa sih sebenarnya kalo mau jalan kaki, tapi kalo ingin hemat tenaga naik bus juga boleh.
Puas berada di Taman, kembalilah penulis menuju HBF untuk menaiki bus yang menuju ke Tempat wisata berikutnya. Rochuskapelle. Letaknya berada di ketinggian. Bisa sih sebenarnya kalo mau jalan kaki, tapi kalo ingin hemat tenaga naik bus juga boleh.
Penulis sempet salah, kemudian
penulis memutuskan untuk naik bus lain. Di situ, penulis ngobrol sama penduduk
lokal. Dia menyarankan agar penulis jalan kaki ke atas. Sayangnya, penulis
males jalan di musim dingin itu. Terlebih saat lapar melanda.
Bus yang penulis naiki kemudian
melaju ke arah pusat kota, penulis turun di Stasiun kota Bingen. Dari situ
penulis transfer bus jurusan 607 yang menuju ke Rochuskapelle. Saat bus tiba,
penulis kaget. Ternyata bentuknya seperti oplet. Heheheh. Jarak dari pusat kota
ke Rochuskapelle hanya 9 menit naik kendaraan. Jalannya menanjak. Bdw, bus 607
hanya akan menurunkan penumpang tepat di dekat Rochuskapelle hanya pada hari
minggu dan hari tertentu (penulis lupa).
Kebetulan hari itu sabtu, penulis
turun di stasiun terakhir dan berjalan kaki ke Kapelle. Di sini penulis kayak
wisata ziarah. Di situ tempatnya tenang dan hening sekali. Yang menarik menurut
penulis pribadi adalah adanya tempat peristirahatan penyair kenamaan Jerman,
Goethe. Napak tilas gitu deh ceritanya.
Goethe pernah menulis prosa tentang keindahan Rochusweg.
Penulis kembali naik bus untuk
turun ke Kota. Penulis kemudian melanjutkan perjalanan ke Burg Klopp. Dari sini
penulis bisa melihat pemandangan kota Bingen serta beberapa bangunan penting
seperti jembatan Drusus, St. Bassilika, Mäuseturm, Burg Ehrenfalls,
Rathaus, Klester Elbingen. Oya Burg Klopp sekarang difungsikan sebagai Stadtverwalltung.
Lanjut lagi setelah mengintip
bangunan-bangunan tersebut lewat teleskop, penulis jalan-jalan di Kotanya.
Tepatnya sih menuju jalan Basillika, tempat St. Basillika berada. Di sini adalah
pusat perbelanjaan. Silahkan yang mau belanja-belanja. Di Area ini juga ada
tempat bersejarah, “Markplatz”. Pasar gitu kali yan jaman dulu.
Sampailah penulis di St.
Basillika. Hmm, ternyata sederhana. Tidak seperti yang penulis bayangkan. Tapi,
gak ada salahnya sekedar menengok. Well, well, entah kenapa penulis masih
pingin di pusat perbelanjaan itu untuk sekedar belok ke Kanan. Ternyata,
penulis bisa melihat sisi lain Burg Klopp. Asik asik.
Penulis sempat naik tapi turun
lagi. Terus lanjut ke arah Rhein Garten. Nah, di sini terdapat arena bermain
anak-anak dan banyak kapal yang berlabuh di tepian sungai. Mau naik kapal
mengarungi Rhein? Bisa juga looooh.
kabin |
Di Taman ini juga terdapat
kabin-kabin yang di dalamnya ada Audio Guide. Jadi, kita bisa duduk di dalam
sambil mendengarkan cerita dan sejarah mengenai Bingen dan tempat terkenalnya.
Dari jauh, penulis sudah melihat Alter Kran. Alter Kran ini deket banget sama
Bingen City BF sebenernya loh. Jadi, ada 2 stasiun, Stasiun kota Bingen dan
stasiun besar utama Bingen (Bingen HBF).
Semua foto dok pribadi
Lanjut lagi.....
0 Response to "Jalan-Jalan di Bingen"
Post a Comment
Maturnuwun kunjungan dan komentarnya :D